Kamis, 07 Juni 2012

Ibnu Haitham

Posted under Tokoh ilmu Geometri by wahyudi on Tuesday 8 November 2011 at 10:59 am
Ibnu HaithamBapak ilmu optic pertama.
Abu ali Muhamad Al-Hassan Ibnu Al-Haitham Atau dikenal dengan nama Ibnu Haitham dilahirkan di Basrah
Tahun 354 H (965 M). Ia memulai pendidikannya di kota basrah sebelum di lantik menjadi pegawai pemerintah di kota kelahirannya. Setelah beberapa lama mengabdi beliau mengambil keputusannya untuk merantau ke Baghdad untuk menimba berbagai macam ilmu (agama, falak, matematika, fisika kedokteran) setelah itu beliau juga pergi ke Andalusi yang dikenal sebagai pusat peradaban dan kiblat pengetahuan Eropa waktu itu, di sinilah di mempelajari Ilmu tentang optic yang terkenal.
Beliau juga penah melakukan perjalanan ke mesir untuk menyelesaikan masalah banjir sungai Nil, di sini beliau banyka menyalin kitab – kitab matematika, falak, pengobatan dan falsafah, tidak heran beliau begitu ahli dalam berbagai ilmu tersebut
Pemikiran- pemikiran Ibnu Haitham
Beberapa karya tulis beliau menjadi rujukan sains di duinia barat, salah satu kajian Ibnu Haitham mengenai pengobatan mata menjadi pondasi pengobatan mata modern.
Beberapa karyanya mengenai cahaya juga di terjemahkan dalam bahasa inggris dengan judul “light on Twilight Phenomenon”, kajian ini banyak membahas senja dan lingkaran cahaya di sekitar bulan dan matahari serta bayang – bayang gerhana. Menurut Ibnu Haitham cahaya fajar muncul saat matahari berada di garis 19 derajat ufuk timur dan warna merah pada senja akan hilang saat matahari berada di garis 19 derajat ufuk barat, dalam kajian itu Ibnu Haitham menghasilkan kedudukan cahaya seperti bias cahaya dan pembelokan cahaya.
Ibnu Haitham juga melakukan percobaan terhadap kaca yang di bakar dan dari situ muncul teori lensa pembesar yang di gunakan seorang ilmuwan Italia untuk menghasilkan kaca pembesar pertama di dunia.
Yang paling menakjubkan adalah ibnu Haitham berhasil menemukan teori kubik, yaitu prinsip isi kubik udara sebelum seorang ilmuwan bernama Tricellea menemukannya 500 tahun kemudian.
Ibnu Haitham juga menemukan adanya gravitasi jauh sebelum Issac Newton. Selain itu teori Ibnu Haitham mengenai jiwa manusia sebagai satu rentetan perasaan yang bersambung secara teratur, yang memberikan ilham kepada dunia barat tetntang bayangan gambar, teorinya ini merupakan cikal bakal penemuan “Film”’
Selain Sins Ibnu Haitham juga banyak menulis karya di bidang filsafat, logika, metafizik dan masalah keagamaan, bagi Ibnu Haitham masalah filsafat tidak boleh dipisahkan dari sains matematik dan ketuhanan, ketiga ilmu ini harus di kuasai dengan baik jika ingin menemukan kebenaran.
Karya Ibnu Haitham
Beberapa karya Ibnu Haitham Antara lain :
Kitab Al-Manazir (Book of Optic) 1021 M, 600 tahun sebelum kelahiran Kepler, kitab ini membahas tentang sebab terbalik penglihatan mata dengan mengetahui kejadian yang didasarkan pada penglihtan melalui garis sinar bagian atas yang di lakukan orang yang melihatnya, sedang bagian bawah terlihat setelah terjadi sesuatu yang terbalik sehungga benda yang besar Nampak dekat dan benda yang kecil Nampak jauh, Ibnu haitham juga menolak teori Ptolemy dan Euclid bahwa manusia melihat benda melalui pancaran cahaya dari matanya, karena mata manusia bisa melihat benda akibat adanya cahaya yang jatuh ke mata.
Kitab Al-Jami fi usul Al Hisab, membahas ilmu matematika.
Kitab Al-Tahlil wa Al-Takrib, membahas Ilmu Geometri.
Kitab Tahlil al_masa’il Al Adadiyah, tentang Al Jabar.
Maqalah fi istikraj simat Al Qiblah, Mengupas tentang arah kiblat.
Maqalah fima tad’ullah, membahas penggunaan geometri dalam hukum syarak.
Maqalah fi Sina’at Al Syi’ir, membahas tentang telknik penulisan puisi.
Pengakuan Atas karya Ibnu Haitham
Rl Verma dalam bukuna “Al Hazen :Bapak modern optic” menjulukinya sebagai bapak optic modern, Rosana Gorini dalam tuisannya “Al Haytham the man of experience”, menyebutnya sebagai pelopor metode ilmiah modern. Al Qanuji mengatakan bahwa banyak ilmuwan dari yunani yang menulis tenteng optic tapi masih kalah dengan Ibnu Haitham.
Kajian dari Ibnu Haitham telah banyak memberikan landasan bagi dunia sains modern dan perkembangan sains dan beberpa pandangan dan oendapatnya masih relevan hingga sekarang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar